RPM yang Ada Pada Sepeda Motor
Pada dasarnya, fungsi yang dimiliki oleh RPM dalam sepeda motor sama saja dengan fungsi RPM yang berada pada mobil, yaitu sebagai petunjuk untuk perputaran crankshaft mesin atau poros engkol dalam waktu satu menit. Dalam pengaplikasiannya pada sepeda motor, satu RPM berarti sama dengan satu putaran crankshaft.
Saat kita akan membeli sebuah motor, kita pasti akan sering menemukan pembahasan tentang daya maksimum yang akan dihasilkan oleh motor tersebut dalam istilah spesifikasinya. Jadi, hal ini perlu dipahami oleh calon pembeli guna mengetahui berapa jumlah RPM yang nantinya akan mempengaruhi daya mesin sepeda motor yang dihasilkan.
Adapun contoh penggunaan RPM dalam spesifikasi sepeda motor adalah sebuah sepeda motor A memiliki spesifikasi mesin 8,0kW/9.000 RPM. Maka ini artinya, daya maksimum yang akan dikeluarkan motor A tersebut sebesar 8,0kW pada 9.000 putaran mesin dalam jangka waktu satu menit. Biasanya, semakin tinggi jumlah CC yang dimiliki oleh motor, akan semakin tinggi juga jumlah RPM yang nantinya dihasilkan oleh sepeda motor tersebut.
RPM yang Ideal untuk Sepeda Motor
Tak jauh berbeda dengan mobil, RPM yang dilakukan oleh sepeda motor juga memiliki nilai idealnya sendiri. Tentunya, hal ini juga dipengaruhi dan bergantung pada jenis sepeda motor apa yang kamu miliki dan gunakan.
Pada sepeda motor biasa, yaitu motor dengan jumlah CC standar di Indonesia, maka angka ideal RPM-nya akan berada pada kisaran angka 1.000 sampai 1.500 RPM hingga 10.000 sampai 12.000 RPM saat mesin sedang dijalankan. Bedanya, pada sepeda motor yang memiliki jumlah CC tinggi, seperti sepeda motor dalam gelaran MotoGP, revolution per menit atau RPM-nya bisa menyentuh sampai ke angka 19.000 RPM. Dan motor-motor ini akan memiliki putaran sampai 316 kali.
Tachometer Alat untuk Membaca RPM Mesin dengan Benar
Sumber: Lksotomotif.com
Setelah pada penjelasan sebelumnya membahas tentang definisi RPM, maka kita juga perlu untuk memahami bagaimana cara agar RPM ini dapat dibaca. RPM sendiri menjadi salah satu indikator penting pada sebuah mesin kendaraan.
Untuk membaca RPM, sebenarnya bisa sangat mudah, pasalnya kebanyakan bentuk pada panel indikator itu berbentuk ‘gauge’ atau sebuah petunjuk yang memiliki bentuk seperti lingkaran atau busur lingkaran. Kemudian, disana akan ada deretan angka dari nol sampai sepuluh beserta dengan jarum petunjuknya.
Alat meter yang menjadi penunjuk RPM biasa disebut dengan tachometer. Di dalamnya terdapat angka nol hingga sepuluh yang masing-masingnya berarti menunjukkan bilangan ribuan. Jadi, ketika jarum pada panel tachometer menunjukkan angka dua, itu berarti jumlah putaran pada poros engkol mesin tersebut adalah 2.000 rpm. Tentu cara membaca RPM ini akan sangat mudah untuk dilakukan jika sebelumnya kamu sudah mengetahui dasarnya.
Pada dasarnya, bentuk panel tachometer ini terdiri dari dua jenis, yakni bentuk manual dan bentuk digital. Tachometer manual adalah jenis panel yang paling banyak digunakan pada kebanyakan sepeda motor saat ini. Hal ini berarti bentuk penunjuk RPM-nya berbentuk lingkaran dengan memakai jarum penunjuk angka. Pemilihan bentuk ini dipilih dengan tujuan agar memudahkan pemakainya lebih mudah ketika ingin membaca RPM kendaraan.
Angka pada RPM ini sering kali menjadi penentu kinerja mesin pada sebuah kendaraan. Karena, nilai yang tertera pada RPM ini bisa menunjukkan seberapa keras kinerja dari mesin motor tersebut. Hal ini tercermin dengan cara berapa ribu kali mesin itu berputar dalam satu menit.
Untuk para pemilik kendaraan, baik itu mobil maupun sepeda motor, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui. Peningkatan angka RPM itu sama dengan peningkatan kecepatan putaran mesin. Peningkatan kecepatan mesin itu berarti output serta kecepatan kendaraan juga akan terpengaruhi.
Dengan kata lain, apabila angka torsinya konstan, maka akan semakin tinggi RPM dan semakin tinggi juga kecepatannya. Tetapi, RPM dan kecepatan kendaraan ini juga belum tentu proporsional. Sebab, output dari kendaraan (tenaga kuda) adalah produk dari torsi yang merupakan gaya putar terhadap mesin. Oleh karena itu, RPM juga akan dipengaruhi oleh kinerja torsi.
Dalam kasus komputer, RPM ini mengacu pada kecepatan piringan hard disk yang berputar dalam hitungan satu menit. Disk dalam hard disk drive (HDD) dibedakan dengan jenis lainnya dengan istilah Platter. Hal ini mengacu pada disk yang berbentuk bundar sebagai tempat direkamnya data pada hard disk.
Saat ingin merekam data pada hard disk, maka platter harus berputar untuk melakukan tugasnya. Semakin tinggi kecepatan putaran platter, maka akan semakin cepat juga hard disk membaca data tersebut.
Di sisi lain, apabila platter berputar dengan kecepatan yang tinggi, maka akan timbul dan terjadi beberapa kerugian. Di antara kerugian yang akan timbul adalah meningkatnya kebisingan putaran dan meningkatnya suhu panas dalam platter dan hard disk. Namun secara umum, semakin tinggi nilai RPM, semakin tinggi juga kualitasnya, dan tentu saja semakin tinggi juga harga jualnya.
Hubungan Antara RPM dengan Kecepatan dan Efisiensi Bahan Bakar Terhadap Sepeda Motor
Sumber: Otomotif.kompas..com
Setelah mengetahui penjelasan tentang RPM, kamu pasti sudah mengerti ‘kan, jika kecepatan putaran mesin itu tidak langsung berhubungan dengan kecepatan yang terjadi pada putaran roda?
Angka RPM sendiri pada mesin hanya menunjukkan seberapa keras mesin kendaraan tersebut bekerja. Jadi, semakin tinggi nilai yang diraih oleh RPM tersebut, maka itu berarti semakin tinggi juga kinerja yang dilakukan mesin. Hal inilah yang kemudian menjadi patokan bagi banyak pengendara sepeda motor untuk mengetahui bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh mesin tersebut.
Contohnya pada sepeda motor Yamaha R15 V3 yang memiliki spesifikasi daya maksimum sebesar 14,2 kW/10,000 rpm dan sepeda motor dari merek yang sama, Yamaha Vega Force yang berspesifikasi 6,14 kW/7.000 rpm.
Dari spesifikasi ini, berarti besar daya maksimum dari R15 V3 adalah 14,2 KW dalam 10.000 putaran mesin per satu menit. Sedangkan, besar output Vega Force memiliki daya maksimum 6,41 KW dalam 7.000 putaran mesin per satu menit.
Dari contoh di atas, kita dapat mengetahui jika RPM mempengaruhi daya atau tenaga yang dihasilkan oleh mesin motor, tetapi tidak mempengaruhi kecepatan motor secara langsung. Maka, semakin besar kinerja yang dilakukan pada suatu mesin sepeda motor, semakin banyak juga bahan bakar yang digunakan oleh mesin untuk melakukan putaran.
Revolutions per minute atau RPM adalah suatu unit satuan hitung yang kerap dipakai untuk menyatakan kecepatan putaran dalam satu menit. RPM dapat digunakan dalam banyak hal, termasuk mengukur kecepatan putaran pada hard disk komputer hingga perputaran kecepatan mesin pada kendaraan seperti mobil dan sepeda motor.
Meski RPM adalah singkatan dari revolutions per minute, namun masih banyak orang yang salah mengartikannya dengan rotation per minute. Kesalahan dalam mendefinisikan ini mungkin terjadi akibat dari adanya kesalahan penerjemahan dalam bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, definisi yang kerap dinilai berbeda ini tetaplah sama. Sebab, RPM tetap diartikan sebagai putaran per menit yang menyatakan banyaknya putaran yang dilakukan suatu benda pada porosnya.
Itu dia rangkuman mengenai RPM yang dirangkum untuk #SahabatTanpaBatas. Sekarang, kamu sudah tahu, kan, arti dari RPM itu apa?
Jika ingin mencari buku tentang otomotif, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Cara Menghitung Perbandingan RPM
Blower merupakan salah satu unit komponen yang sudah tidak asing lagi kita jumpai pada area industri. Unit satu ini juga salah satu komponen terpenting dalam sistem dust collector yang berfungsi untuk menghisap udara dan debu pada area produksi. Untuk menentukan spesifikasi blower harus menyesuaikan kebutuhan di lapangan dengan perhitungan yang tepat dan benar. Pada kesempatan kali ini, saya akan sharing cara menghitung RPM blower dengan mudah. Semoga ulasan singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
RPM atau singkatan dari Rotation Per Minute adalah jumlah putaran impeller blower dalam satu menit. Semakin cepat putaran impeller atau baling – baling kipas tentu akan semakin tinggi kapasitas blower tersebut. Namun kecepatan putaran harus menyesuaikan dengan standar power motor listrik, agar tidak terjadi over load ampere yang dapat menyebabkan motor listrik terbakar. Untuk menentukan berapa RPM yang cocok pada blower tersebut, anda dapat melihat grafik blower yang dibuat oleh produsen blower sesuai merknya. Berikut ini contoh grafiknya.
Dari data grafik di atas, anda dapat mengetahui berapa maksimal RPM blower sesuai dengan dayanya. Pastikan data grafik sesuai dengan spesifikasi blowernya.
RPM yang Ideal untuk Mobil
Setelah mengetahui tentang penggunaan RPM pada mobil, maka kita juga perlu untuk mengetahui berapa jumlah RPM yang ideal untuk kendaraan roda empat tersebut. Kembali pada spesifikasi, sebenarnya jumlah RPM yang ideal untuk mobil ini sangat bergantung pada jenis dan spesifikasi apa yang dimiliki oleh mobil kamu.
Meski demikian, tetap ada jumlah ideal RPM yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan mesin mobil. RPM mobil berada pada angka ideal jika menginjak pada angka dua atau tiga. Pada batasan yang wajar ini, mobil tersebut berarti menggunakan 2.000 RPM hingga 3.000 RPM. Sebagai pengendara mobil, kamu juga harus memperhatikan panel tachometer kamu agar tidak terlalu sering menyentuh garis merah yang berada di atas angka delapan. Sebab, jika hal ini terjadi, maka mobil yang kamu gunakan itu akan rentan untuk mengalami aus.
Apabila RPM yang dihasilkan oleh mobil tersebut semakin konsisten, maka akan semakin ideal juga mesin mobil tersebut untuk terhindar dari kerusakan mesin atau aus. Selain itu, kamu juga sangat perlu untuk memperhatikan kelancaran naik dan turunnya busur RPM pada tachometer. Jika ternyata kamu melihat busur RPM mobil kamu sedikit tersendat, maka kamu harus segera memeriksakan mobil tersebut ke bengkel, karena ada kemungkinan jika mobil itu sedang mengalami kerusakan.
RPM yang Ada Pada Mobil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, RPM adalah suatu indikator petunjuk kecepatan kendaraan yang dilakukan mesin dalam satu menit. Busur dalam lingkaran panel tersebut akan terus bergerak seiring dengan bertambahnya kecepatan kendaraan mobil dari angka nol hingga angka sepuluh. Pada tachometer mobil, RPM juga memiliki fungsi sebagai pengingat untuk melakukan pergantian gigi mobil.
Perlu diingat, jika masing-masing gigi yang digunakan pada kendaraan memiliki batas kecepatannya sendiri. Jadi, daya putar atau torque yang dibutuhkan untuk menjalankan atau memutarkan masing-masing gigi juga memiliki kecepatan yang berbeda. Perbedaan ini terdapat pada semua jenis mobil, termasuk mobil otomatis dan mobil dengan transmisi manual.
Hal yang membedakan mobil otomatis dan mobil dengan transmisi manual adalah pengguna dan pengendara mobil manual harus mengatur perpindahan giginya secara manual atau mandiri dengan cara mengatur tongkat persneling. Sedangkan, pada mobil transmisi otomatis, sistem lah yang akan mengatur sendiri penggunaan gigi persneling yang tepat untuk dipakai dalam tingkat kecepatan tertentu.
Rumus Mencari G-FORCE & RPM
RPM adalah – Orang yang memiliki kendaraan pribadi atau sering menggunakan kendaraan pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah RPM. Tulisan RPM ini biasanya akan terlihat di tachometer yang berada di panel instrumen kendaraan motor atau mobil kamu. RPM ini berupa deretan angka meter yang selalu ada di bagian depan setir kendaraan.
Dalam dunia otomotif, biasanya RPM ini akan sering dibahas ketika membicarakan tentang performa mesin kendaraan dan bagaimana spesifikasinya. Oleh karena itu, RPM menjadi indikator yang penting dalam menunjang kinerja sebuah kendaraan. Jadi, hal ini juga menjadi hal yang penting untuk diketahui semua pengendara agar dapat bijak menggunakan kendaraan dan tetap nyaman melakukan perjalanannya.
Lantas, apa pengertian dari PRM itu? Sebagian orang masih menganggap bahwa RPM adalah singkatan dari rotation per minute. Padahal, singkatan yang benar dari RPM adalah revolutions per minute. Satuan ini biasanya digunakan dalam kendaraan untuk mengatur kecepatan dari perputaran terhadap sebuah sumbu dalam waktu satu menit.
Revolutions per minute atau RPM adalah suatu unit satuan hitung untuk sebuah frekuensi. Pada umumnya, unit ini akan dipakai untuk menyatakan kecepatan perputaran atau revolusi per menit. Biasanya, RPM ini juga digunakan sebagai sebuah satuan guna menunjukkan kecepatan hard disk komputer atau kecepatan mesin mobil.
Selain pada kendaraan, RPM juga kerap kali digunakan dalam pengukuran kecepatan bola dalam berbagai jenis cabang olahraga. Adapun salah satu jenis cabang olahraga yang diukur menggunakan RPM adalah olahraga baseball dan golf.
Ketika sebuah bola melayang atau terbang, sambil berputar dengan kecepatan yang konstan atau tidak berubah, maka RPM pun dapat digunakan sebagai unit/alat guna menunjukkan berapa kali bola tersebut berputar dalam satu menit. RPM ini menjadi satuan yang akan menyatakan jumlah putaran yang dilakukan oleh sebuah benda dalam satu menit.
Sedangkan dalam kasus kendaraan seperti sepeda motor dan mobil, RPM akan ditampilkan melalui sebuah panel instrumen yang bernama tachometer. Jika kamu melihat kepada tachometer ini, maka angka yang akan ditampilkan adalah angka nol sampai sembilan.
Dalam hal tersebut, apabila angka tachometer menampilkan angka satu, itu sama dengan 1.000 rpm. Dengan 1.000 rpm ini berarti, poros utama mesin dan poros ongkol mesin telah berputar sebanyak 1.000 kali putaran dalam satu menit. Dengan kata lain, apabila mesin itu berputar sebanyak 1.000 kali per satu menit, itu sama dengan 1.000 rpm.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang RPM, yuk simak informasi berikut ini.
Sumber: Tokopedia.com
Revolution per minute atau RPM adalah angka pada panel tachometer yang menunjukkan jumlah putaran crankshaft atau poros engkol mesin dan dihitung dalam hitungan waktu satu menit. Hal ini menjadi salah satu indikator penting dalam sebuah mesin kendaraan. Biasanya, RPM berbentuk petunjuk busur lingkaran atau lingkaran dengan angka yang berada di sekelilingnya beserta jarum petunjuknya.
Hitungan meter yang terdapat pada RPM itu dikenal dengan sebutan tachometer. Bentuk tachometer ini juga berbeda-beda, tentunya tergantung pada jenis kendaraan apa yang kamu miliki. Adapun salah satu contoh bentuk tachometer yaitu ada yang berbentuk manual dengan bentuk digital atau busur lingkaran.
Angka pada meteran ini umumnya menunjukkan angka dari nol hingga sepuluh. Angka ini masing-masing menunjukkan arti ribuan. Jadi, ketika jarum penunjuk tachometer menyentuh angka tiga, maka artinya putaran pada crankshaft mesin atau poros engkol itu 3.000 RPM. Kemudian, angka inilah yang menjadi penentu kinerja mesin kendaraan guna menunjukkan kerja putaran pada mesin yang berputar setiap satu menitnya.
Karena RPM ini menjadi penentu kinerja pada mesin kendaraan, maka sangat penting untuk para pengendara atau pemilik kendaraan pribadi untuk mempelajari tentang RPM ini. Pasalnya, RPM juga yang nantinya akan menentukan berapa konsumsi bahan bakar pada suatu kendaraan. Sebab, semakin keras kinerja mesin pada setiap menitnya, akan semakin banyak pula konsumsi bahan bakar yang digunakan mesin untuk melakukan perputaran.
Sebagai informasi, crankshaft, kruk as, atau poros engkol adalah sebuah bagian pada mesin kendaraan yang berfungsi mengubah gerak vertikal atau horizontal dari piston menjadi gerakan putaran atau rotasi. Untuk mengubah hal ini, maka crankshaft akan membutuhkan crankpin atau pena engkol, yakni sebuah bearing tambahan yang biasanya diletakkan di ujung batang penggerak setiap silindernya.
Cara Menghitung RPM Blower
Perlu untuk kita ketahui juga, bahwa dalam mengatur dan menentukan RPM blower ini dapat menggunakan 2 (dua) cara, antara lain :
Cara menghitung RPM blower yang menggunakan transmisi pulley cukup mudah, dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor. Yang mana P1 adalah pulley motor drive, P2 adalah pulley impller, RPM motor adalah putaran motor per menit sesuai spesifikasi motor yang terpasang. Untuk mengetahui RPM motor ini dapat melihat name plate yang menempel pada motor listrik.
Baca juga : Standar Kabel Motor Listrik
Kita ambil contoh kasus blower centrifugal dengan ukuran pulley motor 12″ dan ukuran pulley impeller 13″. Blower tersebut menggunakan motor listrik dengan spesifikasi daya 50 hp / 4pole / 1500 rpm. Maka dapat kita ketahui bahwa P1 = 12, P2 = 13 dan RPM motor = 1500. Dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor = 1385 RPM. Jadi RPM pada blower centrifugal ini menggunakan 1385 RPM.
Berbeda halnya cara menghitung RPM blower yang menggunakan alat inverter. Alat inverter ini sering terkoneksi dengan blower direct yang tidak menggunakan transmisi pulley. Namun tidak menutup kemungkinan, juga ada blower bertransmisi pulley yang menggunakan inverter. Pengaturan RPM blower dengan inverter dapat menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Tinggi rendahnya putaran blower dapat diatur secara manual dengan inverter ataupun dengan program PLC yang terkoneksi dengan inverter.
Sekian ulasan singkat saya tentang cara menghitung RPM blower dengan mudah, semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat. Salam …
Salah satunya adalah gejala engine hunting, alias putaran mesin atau rpm yang tidak stabil? Cirinya, putaran mesin atau rpm yang turun naik secara tidak normal. Hal tersebut tentunya akan membuat pengemudi jadi kurang nyaman, lantaran bisa kesulitan dalam mengendalikan laju mobil pada putaran rendah.21 mar 2021