Kata-Kata Jalaludin Rumi Tentang Rindu

Kata-Kata Bijak Jalaludin Rumi tentang Cinta Berarti bagi Kehidupan

31. Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.32. Jangan berduka. Apapun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain.33. Setiap orang melihat sesuatu yang tak terlihat menurut kadar cahayanya. Semakin sering ia menggosok cermin hatinya, semakin jelaslah ia melihat segala.34. Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?35. Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri.36. Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya.37. Yang tergelap di dunia adalah rumah kekasih tanpa Kekasih.38. Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta.39. Jiwaku adalah dari tempat lain, saya yakin itu, dan saya berniat untuk berakhir di sana.40. Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, kerana Akulah jalan itu.

Kata-Kata Bijak Jalaludin Rumi tentang Cinta Lainnya

41. Keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira.42. Dunia yang hina ini diberikan kepadamu untuk sementara.43. Tersedia sebuah tangga yang dengannya engkau dapat bercita-cita.44. Cinta memiliki lima ratus sayap; dan setiap sayap membentang dari atas surga di langit tertinggi sampai di bawah bumi.45. Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku.46. Adakalanya lebih baik bersama dengan orang yang kurang terhormat daripada tinggal seorang diri. Kendati gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat di pintu.47. Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati ialah melalui kerendahan hati.48. Surga dibuat dari asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya telah terbakar habis.49. Aku telah begitu banyak berdoa. Hingga aku telah berubah menjadi doa itu sendiri. Setiap orang yang melihat diriku, meminta doa dariku.50. Jangan melihat ke luar. Lihatlah ke dalam diri sendiri dan carilah itu. (mdk/bil)

1. Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati.

2. Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta akan menjelma menjadi wajah memilukan di hadapan Tuhan.

3. Dulu dia mengusirku, sebelum belas kasih pun turun ke hatinya dan memanggil. Cinta telah memandangku dengan ramah pula.

4. Apa yang menyakitimu, memberkatimu. Kegelapan adalah lilinmu.

5. Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang.

6. Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap.

7. Janganlah gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah, cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira.

8. Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku.

9. Keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira.

10. Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat, Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.

"Aku belajar bahwa setiap makhluk hidup akan merasakan kematian, tetapi hanya sebagian saja yang akan merasakan kehidupan."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini menekankan perbedaan antara sekadar hidup dan benar-benar merasakan kehidupan. Rumi menyatakan bahwa semua makhluk hidup pasti mengalami kematian, namun tidak semua orang benar-benar hidup dengan penuh kesadaran dan makna.

Dengan kata lain, kehidupan sejati adalah ketika seseorang memahami esensi dari keberadaan, menemukan kebahagiaan, dan memiliki tujuan. Rumi mengajak kita untuk merangkul hidup sepenuhnya, karena mereka yang tidak melakukannya sama saja dengan mati secara emosional sebelum tubuh mereka benar-benar berhenti bernapas.

Kata-Kata Bijak Jalaludin Rumi tentang Cinta

1. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan.

2. Bulan tetap terang ketika tidak menghindari malam.

3. Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman.

4. Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar.

5. Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan.

6. Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi.

7. Hidup adalah perjalanan yang mengakibatkan keterpisahan demi kemanunggalan.

8. Berhenti merasa Anda begitu kecil. Anda adalah alam semesta yang bergembira.

9. Ada lilin di dalam hati Anda, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa Anda, siap untuk diisi.

10. Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian.

Kata-Kata Bijak Jalaludin Rumi tentang Cinta Bikin Hati Sejuk

11. Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.12. Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, cinta lahir dalam sekian banyak bentuk, Lihatlah dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk.13. Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi.14. Tiada kutukan yang sangat berbisa selain kebebasan kehendak.15. Tidak perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak membuang muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti.16. Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam.17. Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, qalbu seorang pecinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya.18. Air berkata kepada yang kotor, "Kemarilah." Maka yang kotor akan berkata, "Aku sungguh malu." Air berkata, "Bagaimana malumu akan dapat dibersihkan tanpa aku?19. Singa terlihat paling tampan ketika sedang mencari mangsa.20. Jualah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu.

"Jangan berduka. Apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini memberikan pesan tentang siklus kehidupan dan konsep reinkarnasi atau transformasi. Rumi mendorong kita untuk tidak terlalu terikat pada hal-hal duniawi karena semua yang hilang akan kembali dalam bentuk lain. Ketika sesuatu hilang atau seseorang meninggal, mungkin akan ada kesedihan, tetapi Rumi mengingatkan kita bahwa hilangnya sesuatu bukanlah akhir dari segalanya.

Kematian adalah bagian dari siklus yang berkelanjutan, di mana energi dan esensi tetap ada dalam bentuk lain. Kata-kata ini memberikan penghiburan dan ketenangan bagi mereka yang berduka, karena ada keyakinan bahwa kehilangan bukanlah akhir.

Kata-Kata Bijak Jalaludin Rumi tentang Cinta Penuh Makna

21. Jika Anda jengkel terhadap setiap gesekan, bagaimana cermin Anda akan dipoles.22. Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.23. Anda dilahirkan memiliki sayap, mengapa lebih memilih hidup merangkak.24. Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, amarah dan gairah nafsu adalah sifat binatang.25. Kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.26. Mengapa hati begitu terasing dalam dua dunia? Itu disebabkan Tuhan Yang Tanpa Ruang.27. Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap.28. Aku bagai benih di bawah tanah, Aku menanti tanda musim semi.29. Janganlah gunakan pedang kayu dalam perang. Pergilah, cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira.30. Dari gunung arus air deras mengalir, dari tubuh kita jiwa pun bergerak karena ilham cinta.

kata-kata Rumi tentang cintakata-kata Jalaludin Rumi tentang rindukata-kata Jalaludin Rumi tentang tuhanquotes Jalaludin Rumi tentang kehidupankata-kata Jalaludin Rumi tentang sabar

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut 74 kata-kata Jalaludin Rumi tentang cinta dan tentang rindu serta tentang tuhan dan tentang kehidupan termasuk tentang sabar.

Jalaluddin Rumi adalah seorang penyair Sufi Persia yang sangat terkenal dan berpengaruh.

Jalaluddin Rumi lahir pada tahun 1207 di Balkh, Persia (sekarang Afghanistan) dan wafat pada tahun 1273 di Konya, Turki.

Karya-karya Jalaluddin Rumi yang indah dan mendalam tentang cinta, Tuhan, dan spiritualitas telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia hingga saat ini.

Berikut 74 kata-kata Jalaludin Rumi tentang cinta dan tentang rindu serta tentang tuhan dan tentang kehidupan termasuk tentang sabar :

Demikian 74 kata-kata Jalaludin Rumi tentang cinta dan tentang rindu serta tentang tuhan dan tentang kehidupan termasuk tentang sabar.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Liputan6.com, Jakarta - Jalaluddin Muhammad bin Muhammad bin Husin Al Khatihbi Al Bakri atau dikenal Jalaludin Rumi adalah seorang penyair dan filsuf ternama dari Timur Tengah. Ia lahir di Samarkand, 30 September 1207.

Seorang sufi ini merupakan keturunan Sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar as-Siddiq dari garis ayah. Sementara, dari garis ibu ia keturunan Kerajaan Khwarazm.

Jalaludin Rumi terkenal dengan kata-kata mutiaranya yang menginspirasi. Kata-kata bijaknya banyak dicari hingga sekarang. Rangkaian katanya yang indah sering menjadi sumber inspirasi banyak orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kumpulan puisi dalam al-Matsnawi al-Maknawi merupakan salah satu karya Jalaludin Rumi yang terkenal. Hingga kini, kata-kata Jalaludin Rumi banyak dikutip dan direnungkan dalam meniti hidup yang penuh lika-liku ini.

Berikut ini beberapa kumpulan kata-kata mutiara Jalaludin Rumi tentang kehidupan, dikutip dari Brilio.net. Kata-kata bijak yang bermakna akan memberi Anda semangat dan inspirasi dalam menjalani hidup.

Meraup untung Peluang Gula Organik Cilacap

Merdeka.com - Kata-kata bijak Jalaludin Rumipenting untuk membangkitkan semangat menjalani kehidupan. Terkadang kata-kata Jalaludin Rumi penuh makna ini bisa menyentuh hati seseorang hingga memotivasinya.

Karya Jalaludin Rumi bisa menjadi sebuah caption pelengkap unggahan konten di media sosial. Jalaludin Rumi merupakan seorang penyair sufi kelahiran Samarkand, pada 30 September 1207.

Pemilik nama asli Maulana Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri ini keturunan dari sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Abu Bakar as-Siddiq dari garis ayah. Sedangkan ibunya merupakan keturunan dari Kerajaan Khwarazm.

Di masa kehidupannya, Jalaludin Rumi melahirkan banyak sekali karya sastra, salah satunya yang terkenal ialah kumpulan puisi dalam al-Matsnawi al Maknawi. Dirangkum dari beragam sumber, Rabu (18/1) berikut adalah 50 kata-kata bijak Jalaludin Rumi tentang cinta.

"Abaikan apa pun yang membuatmu takut dan sedih, yang menyurutkanmu ke belakang menghadapi sakit dan maut."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini mendorong kita untuk melepaskan rasa takut dan kesedihan yang bisa menghalangi kita dari menjalani kehidupan dengan penuh makna. Rumi mengajarkan bahwa ketakutan terhadap kematian atau hal-hal menyakitkan hanya akan menghambat kita. Alih-alih berfokus pada rasa takut, kita harus mencari keberanian dan kebahagiaan dalam hidup.

Kata-kata ini mengajak kita untuk menghadapi ketidakpastian dan kematian dengan ketenangan, karena rasa takut hanya akan menahan kita dari menjalani kehidupan yang penuh dan berarti. Dalam konteks ini, kematian bukanlah musuh yang harus dihindari, tetapi bagian alami dari perjalanan kehidupan yang sebaiknya diterima dengan bijak.

"Mati tanpa cinta adalah kematian terburuk dari segala kematian."

Kata bijak Jalaludin Rumi tentang kematian ini mengungkapkan bahwa kematian sejati bukanlah ketika tubuh berhenti bernapas, melainkan ketika hati dan jiwa kehilangan cinta. Rumi percaya bahwa cinta adalah esensi dari kehidupan, dan tanpanya, segala sesuatu akan terasa hampa.

Mati tanpa cinta, bagi Rumi, adalah akhir yang paling menyakitkan karena tidak ada cahaya, harapan, atau makna dalam hidup. Oleh karena itu, kata-kata ini mengajak kita untuk hidup dengan penuh kasih sayang agar kematian bukan sekadar akhir, melainkan bagian dari perjalanan cinta yang berkesinambungan.